Glukosadireabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di. 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Zattubuh yang direabsorpsi secara aktif adalah Na +.Sedangkan yang direabsorpsi pasif adalah glukosa,asam amino,Cl-, dan H2O.(2 dan 3) Proses yang ketiga adalah sekresi terjadi di tubuli distal.Merupakan proses aktif yang memerlukan energi yang didapat dari hasil oksidasi suksinat,siklus asam sitrat.Zat yang di sekresi adalah Kreatinin,asam HubunganGula Darah Dengan Metabolisme Karbohidrat Karbohidrat dan metabolisme karbohidrat adalah dua mata rantai yang tidak dapat Penyimpananselama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erhdibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih sering kali hingga 5 menit. Orang Tibet mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari lemak yak, gula dan Dikutipdari laman Egypt Independet, berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan untuk untuk mencegah dehidrasi saat berpuasa di bulan Ramadan: 1. Minum air. Persiapkan hari puasa Anda dengan minum air yang cukup sepanjang malam. Dekatkan sebotol air pada malam hari, dan cobalah minum satu atau dua cangkir setidaknya setiap jam. Glukosadireabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di. kapsula Bowman. awal masuk lengkung Henle. ujung akhir tubulus distal. ujung akhir tubulus proksimal. NA. N. Ahmad. Master Teacher. Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia. berperanpenting untuk reabsorpsi glukosa, asam amino, air dan urea. c. Reabsorpsi Air Air secar apasif direabsorpsi melalui osmosis di sepanjang tubulus. Dari H2O yang difiltrasi, 80% akan direabsorpsi di tubulus proksimal dan ansa henle. Kemudian sisa H2O sebanyak 20% akan direabsorpsi di tubulus distal dan duktus pengumpul dengan kontrol Keadaandi mana glomeruli meradang ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya from BIOLOGY 122 at SMAN 1 Malang YosephTugio Taher, dalam artikelnya yang dimuat di laman kabarindonesia.com, mengungkapkan, meskipun ada pihak yang membela Soeharto dan mungkin mengatakan bahwa Soeharto bukanlah perencana G30S, namun faktanya, menurut Yoseph, Soeharto orang yang memberi bantuan militer dengan pemanggilan Batalyon 530 dari Jatim dan Batalyon 454 dari Jateng. Adatips tidakan yang perlu kamu lakukan untuk mengantisipasi saat gempa bumi terjadi tiba-tiba di destinasi traveling mu. Ada tips tidakan yang perlu kamu lakukan untuk mengantisipasi saat gempa bumi terjadi tiba-tiba di destinasi traveling mu. Senin, 18 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; A Ujung akhir tubulus proksimal B. Korteks dan medula Glukosa direabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada pada.. D. Tes Isian singkat 1. Selain sebagai alat ekskresi ginjal juga berfunngsi sebagai .. yaitu organ yang memelihara keseimbangan garam cairan tubuh suatu organism. 2. Glukosadireabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di. a. kapsula Bowman b. awal masuk lengkung Henle c. ujung akhir tubulus distal d. ujung akhir duktus pengumpul e. ujung akhir tubulus proksimal Pembahasan: Co2sisa hasil respirasi di sel-sel tubuh dapat berdifusi ke kapiller jaringan untuk dibawa ke paru-paru Biologi 1 12.02.2019 21:11 Jawab dengan benar soal dibawahi ini Penemuannyaitu diawali ketika dia sedang menderita flu. Ketika menderita flu, Fleming membuat biakan dari ingusnya di atas cawan petri. Saat mengamati cawan petri yang dipenuhi bakteri kuning, air matanya jatuh di atas cawan petri tersebut. Hari berikutnya dia memeriksa biakannya. Ia menemukan tempat yang bersih di tempat jatuhnya air mata. SiswiSMA Hilang saat Cari Sinyal, Korban Mengaku Hanya Main HP hingga Tak Bisa Panggil Orangtua. Rabu, 4 November 2020 16:11 WIB. 8Zc5fh. 0% found this document useful 0 votes251 views13 pagesDescriptionSoal dan pembahasan ekskresi kelas XI SMAOriginal TitleSoal dan pembahasan ekskresi kelas XI SMACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes251 views13 pagesSoal Dan Pembahasan Ekskresi Kelas XI SMAOriginal TitleSoal dan pembahasan ekskresi kelas XI SMAJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis adalah proses yang dilakukan tubuh untuk mempertahankan kadar glukosa atau gula darah dalam jumlah normal. Ketiga proses ini dikendalikan oleh sekresi hormon tertentu di dalam tubuh. Hormon-hormon tersebut berperan dalam menstimulasi berbagai enzim untuk bekerja dalam membentuk atau memecah glikogen, serta menghasilkan glukosa. Mari kita kenali lebih lanjut seputar proses glikogenesis, glikogenolisis, dan glukoneogenesis di dalam tubuh. Glikogenesis Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa atau gula darah. Glukosa digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Proses ini terjadi ketika adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah, misalnya setelah Anda makan. Peningkatan kadar glukosa dapat menyebabkan pankreas mensekresikan hormon insulin. Hormon ini kemudian menstimulasi enzim glikogen sintase untuk memulai proses glikogenesis. Pada akhir proses ini, glukosa dalam bentuk glikogen akan disimpan di dalam hati dan otot. 1. Fungsi glikogenesis Proses glikogenesis berfungsi untuk membentuk glikogen dari glukosa supaya molekul-molekul ini dapat disimpan dan digunakan di lain waktu ketika tubuh tidak memiliki glukosa yang tersedia. Simpanan glikogen tidak sama dengan lemak karena molekul ini sering digunakan di antara waktu makan, tepatnya saat kadar glukosa darah turun. Dalam kasus ini, tubuh akan mengambil cadangan glikogen untuk memproduksi glukosa melalui proses glikogenolisis. 2. Proses glikogenesis Proses glikogenesis dimulai saat sel memiliki kelebihan glukosa. Berikut adalah penjelasan seputar proses ini secara rinci. Pertama-tama, molekul glukosa berinteraksi dengan enzim glukokinase yang menambahkan gugus fosfat ke glukosa. Gugus fosfat kemudian dipindahkan ke sisi lain molekul dengan menggunakan enzim fosfoglukomutase. Enzim ketiga, yakni UDP-glukosa pirofosforilase, mengambil molekul ini dan menciptakan glukosa urasil-difosfat. Bentuk glukosa ini memiliki dua gugus fosfat beserta asam nukleat urasil. Enzim khusus, yaitu glikogenin, mengikat glukosa urasil-difosfat dengan glukosa UDP-difosfat untuk membentuk rantai pendek. Setelah sekitar delapan rantai molekul terikat bersama-sama, enzim-enzim lainnya masuk untuk menyelesaikan proses ini. Setelah itu, glikogen sintase menambah rantai dan enzim percabangan glikogen membantu membuat cabang dalam rantai. Proses ini membentuk makromolekul yang lebih padat sehingga penyimpanan energi dalam tubuh menjadi lebih efisien. Baca Juga8 Manfaat Puasa di Bulan Ramadan bagi Kesehatan Tubuh7 Manfaat Serat untuk Kesehatan dan Sumber MakanannyaManfaat Gula Aren dan Bahayanya, Apa Bedanya dengan Gula Biasa? Glikogenolisis Glikogenolisis adalah proses pemecahan molekul glikogen menjadi glukosa atau gula darah. Pada dasarnya, glikogen adalah energi yang disimpan dalam bentuk glukosa rantai panjang. Proses glikogenolisis dapat terjadi di otot dan sel hati ketika tubuh memerlukan lebih banyak produksi energi. 1. Fungsi glikogenolisis Fungsi glikogenolisis adalah memproduksi energi ketika tubuh dalam keadaan lapar dan tidak ada asupan makanan. Glikogenolisis akan memproduksi glukosa dari glikogen yang kemudian digunakan untuk memproduksi energi. Proses ini juga dapat menjaga kadar glukosa dalam darah saat Anda lapar dan tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh.. 2. Proses glikogenolisis Proses glikogenolisis diatur oleh hormon-hormon di dalam tubuh. Sinyal saraf mungkin juga berperan dalam miosit sel otot. Glikogenolisis dapat terjadi sebagai respons pada berbagai kondisi tubuh, seperti Saat kadar gula darah mengalami penurunan contohnya puasa Saat tubuh menghasilkan hormon adrenalin ketika menghadapi sebuah ancaman atau kondisi terdesak. Beberapa enzim yang berbeda dapat terlibat dalam glikogenolisis. Salah satu enzim yang terlibat dalam proses glikogenolisis adalah enzim fosforilase glikogen. Enzim fosforilase glikogen akan memutuskan ikatan yang menghubungkan glukosa dengan glikogen dengan mengganti gugus fosforil. Pada tahap ini, glikogen telah memecah glukosa berupa glukosa-1-fosfat. Enzim phosphoglucomutase kemudian mengubah glukosa-1-fosfat menjadi glukosa-6-fosfat. Ini merupakan bentuk molekul yang digunakan sel untuk membuat adenosin trifosfat ATP, yakni pembawa energi di dalam sel tubuh. Enzim percabangan glikogen memindahkan semua molekul glukosa ke cabang lain, kecuali untuk satu berada di percabangan glikogen menuju cabang lainnya. Terakhir, enzim alfa glukosidase menghilangkan molekul glukosa terakhir, yang akhirnya menghilangkan cabang molekul glukosa tersebut. Glukoneogenesis Glukoneogenesis adalah proses sintesis atau pembentukan molekul glukosa baru dari sumber-sumber selain karbohidrat. Kebanyakan proses ini terjadi di dalam hati dan sebagian kecil lainnya terjadi di korteks ginjal dan usus kecil. 1. Fungsi glukoneogenesis Fungsi glukoneogenesis adalah menjaga kadar gula darah yang sehat ketika seseorang belum makan atau dalam kondisi lapar. Kadar gula perlu dipertahankan supaya bisa digunakan oleh sel-sel untuk membuat molekul energi ATP. Ketika tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh, kadar gula darah menjadi rendah. Pada saat ini, tubuh tidak memiliki kelebihan karbohidrat dari makanan yang dapat dipecah menjadi glukosa. Dengan proses glukoneogenesis, tubuh dapat menggunakan molekul lain untuk dipecah sebagai glukosa, seperti asam amino, laktat, piruvat, dan gliserol. 2. Proses glukoneogenesis Berikut adalah rincian proses glukoneogenesis yang terjadi di dalam tubuh. Glukoneogenesis dimulai di mitokondria atau sitoplasma hati atau ginjal. Pertama-tama, dua molekul piruvat mengalami karboksilasi untuk membentuk oksaloasetat. Satu molekul ATP energi diperlukan untuk ini. Oksaloasetat kemudian direduksi menjadi malat oleh NADH sehingga dapat diangkut keluar mitokondria. Setelah keluar dari mitokondria, malat dioksidasi kembali menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat lalu membentuk fosfoenolpiruvat menggunakan enzim PEPCK. Fosfoenolpiruvat diubah menjadi fruktosa-1,6-bifosfat, dan kemudian menjadi fruktosa-6-fosfat. ATP juga digunakan selama proses ini, yang pada dasarnya adalah glikolisis secara terbalik. Fruktosa-6-fosfat lalu diubah menjadi glukosa-6-fosfat dengan menggunakan enzim fosfoglukoisomerase. Glukosa kemudian dibentuk dari glukosa-6-fosfat dalam retikulum endoplasma sel melalui enzim glukosa-6-fosfatase. Untuk membentuk glukosa, gugus fosfat dihilangkan dan glukosa-6-fosfat beserta ATP berubah menjadi glukosa dan ADP. Itulah proses dan fungsi glukoneogenesis, glikogenesis, dan glikogenolisis. Masing-masing proses tersebut dapat berlangsung pada organ yang berbeda, dalam kondisi tubuh yang berbeda, serta melibatkan jenis enzim yang juga berbeda. Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play. 0% found this document useful 0 votes35 views6 pagesOriginal TitleLATIHAN SOAL MATERI SISTIM EKSKRESI BDR ADLI FARID XI MIPA 2 Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes35 views6 pagesLatihan Soal Materi Sistim Ekskresi BDR Adli Farid Xi Mipa 2Original TitleLATIHAN SOAL MATERI SISTIM EKSKRESI BDR ADLI FARID XI MIPA 2 Jump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Apa itu Glukosa? Hello Readers! Kali ini kita akan membahas tentang glukosa. Glukosa adalah gula sederhana yang merupakan sumber energi bagi sel dalam tubuh manusia. Glukosa dihasilkan dari makanan yang kita konsumsi dan diangkut oleh darah ke seluruh tubuh. Bagaimana Glukosa Direabsorpsi? Setelah masuk ke dalam tubuh, glukosa disaring oleh ginjal dan masuk ke dalam filtrat. Filtrat yang mengandung glukosa kemudian masuk ke dalam tubulus proksimal untuk direabsorpsi kembali oleh tubuh. Proses ini dilakukan melalui mekanisme transport aktif dan pasif. Proses Transport Aktif pada Glukosa Pada proses transport aktif, glukosa direabsorpsi melalui protein transpor khusus yang disebut SGLT Sodium Glucose Transporter. Protein ini memompa glukosa ke dalam sel dengan bantuan ion natrium. Proses ini membutuhkan energi ATP dan hanya terjadi pada tubulus proksimal. Proses Transport Pasif pada Glukosa Selain melalui proses transport aktif, glukosa juga dapat direabsorpsi melalui proses transport pasif. Transport pasif berjalan melalui protein GLUT Glucose Transporter yang memungkinkan glukosa melewati membran sel tanpa membutuhkan energi ATP. GLUT terdapat pada seluruh tubuh, termasuk pada tubulus proksimal. Bagaimana Glukosa Hilang dari Filtrat? Setelah direabsorpsi oleh tubulus proksimal, glukosa kemudian masuk ke dalam darah melalui pembuluh darah kapiler. Jika kadar glukosa dalam darah sudah mencapai ambang batas atau threshold, maka glukosa tidak akan lagi direabsorpsi oleh tubulus proksimal dan akan dikeluarkan bersama urin. Ambang Batas atau Threshold Glukosa Ambang batas atau threshold glukosa adalah kadar glukosa tertentu dalam darah dimana tubulus proksimal tidak mampu lagi mengabsorpsi glukosa kembali. Pada orang sehat, ambang batas glukosa berkisar antara 140-180 mg/dL. Pengaruh Hormon Insulin pada Absorpsi Glukosa Selain mekanisme transport aktif dan pasif, hormon insulin juga mempengaruhi absorpsi glukosa pada tubulus proksimal. Insulin merangsang peningkatan jumlah protein SGLT dan GLUT pada membran sel tubulus proksimal, sehingga jumlah glukosa yang direabsorpsi meningkat. Faktor yang Mempengaruhi Absorpsi Glukosa Beberapa faktor dapat mempengaruhi proses absorpsi glukosa pada tubulus proksimal, seperti kadar glukosa dalam darah, kadar insulin, tekanan darah, dan kondisi ginjal. Dampak Kadar Glukosa yang Tinggi pada Tubulus Proksimal Jika kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi, tubulus proksimal tidak mampu lagi menyerap seluruh glukosa yang masuk ke dalam filtrat. Hal ini dapat menyebabkan glukosa yang tidak direabsorpsi terus mengalir ke dalam urine, sehingga terjadi glukosuria atau kadar glukosa yang tinggi dalam urine. Glukosuria dan Diabetes Melitus Glukosuria adalah kondisi dimana terjadi peningkatan kadar glukosa dalam urine. Kondisi ini sering terjadi pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol, karena kadar glukosa dalam darah yang tinggi tidak dapat lagi direabsorpsi oleh tubulus proksimal. Pencegahan Glukosuria Untuk mencegah terjadinya glukosuria, penderita diabetes melitus harus menjaga kadar glukosa dalam darahnya tetap stabil dengan mengontrol pola makan dan minum obat sesuai anjuran dokter. Kesimpulan Setelah disaring oleh ginjal, glukosa masuk ke dalam filtrat dan direabsorpsi oleh tubulus proksimal melalui mekanisme transport aktif dan pasif. Jika kadar glukosa dalam darah sudah mencapai ambang batas, glukosa tidak akan lagi direabsorpsi dan akan dikeluarkan bersama urine. Hormon insulin dan faktor lainnya dapat mempengaruhi proses absorpsi glukosa pada tubulus proksimal. Kadar glukosa yang tinggi dapat menyebabkan glukosuria, yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus yang tidak terkontrol. Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!

glukosa direabsorpsi hingga hilang dari filtrat saat berada di